Kebiasaan Sepele Yang Dapat Mengakibatkan Risiko Kanker Payudara pada Wanita

Banyak faktor yang memengaruhi Anda berisiko terkena kanker payudara. Faktor risiko kanker payudara tertentu terkait dengan perilaku pribadi, seperti diet dan aktivitas fisik. Berikut adalah penjelasan beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.

Kebiasaan yang Berisiko Mengakibatkan Kanker Payudara

  1. Kebiasaan meminum alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan sangat meningkatkan risiko kanker. Konsumsi alkohol jelas terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara. Risiko meningkat dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Alkohol adalah salah satu karsinogen manusia yang dikenal, meskipun banyak zat yang diduga karsinogen.

Wanita yang minum satu minuman beralkohol per hari memiliki peningkatan risiko (sekitar 7% hingga 10%) dibandingkan dengan wanita yang tidak minum minuman beralkohol, dan wanita yang minum 2 hingga 3 minuman beralkohol per hari memiliki risiko 20%. juga terkait dengan peningkatan risiko jenis kanker lainnya.

Selain itu, alkohol diketahui menyebabkan penyakit hati, tekanan darah tinggi, kecemasan dan depresi. Kurangi konsumsi alkohol jika memungkinkan atau minum secukupnya.

      2. Tidak menjaga berat badan dan obesitas

Sebelum menopause, ovarium wanita memproduksi sebagian besar estrogen, dengan jaringan adiposa hanya membentuk sebagian kecil dari total. Setelah menopause (ketika ovarium berhenti memproduksi estrogen), sebagian besar estrogen berasal dari jaringan adiposa yang menyimpan energi dalam bentuk lemak. Memiliki lebih banyak jaringan adiposa setelah menopause meningkat kadar estrogen Anda dan meningkatkan peluang Anda terkena kanker payudara.

Wanita yang kelebihan berat badan juga cenderung memiliki kadar insulin yang lebih tinggi dalam darah mereka. Tingkat insulin yang lebih tinggi dikaitkan dengan beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara. Namun, hubungan antara berat badan dan risiko kanker payudara sangat kompleks. Sebagai contoh:

Berat badan juga dapat memiliki efek yang berbeda pada berbagai jenis kanker payudara. Sebagai contoh:

  • Kelebihan berat badan pascamenopause lebih erat terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara reseptor hormon positif.
  • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obesitas pramenopause dapat meningkatkan risiko kanker payudara triple-negatif yang kurang umum.

Sebaiknya Anda menyeimbangkan asupan makanan dan cairan dengan aktivitas fisik untuk menjaga berat badan yang sehat dan menghindari penambahan berat badan yang berlebihan sepanjang hidup Anda.

      3. Mengonsumsi makanan tidak sehat

Beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara konsumsi makanan yang tidak sehat dan risiko kanker. Sistem kekebalan yang sehat akan membantu mencegah penyakit secara keseluruhan.

Ini mungkin salah satu kebiasaan yang paling penting untuk difokuskan ketika Anda ingin mengurangi risiko kanker. Makanlah makanan yang sehat kaya akan nutrisi dan vitamin, seperti buah dan sayuran, serta hindari daging yang tidak matang dan makanan olahan dan junk food. Hindari soda dan pemanis buatan, dan konsumsi air mineral agar tubuh anda terhidrasi dengan baik.

     4. Kebiasaan merokok

Merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara yang sederhana namun signifikan, terutama di antara wanita yang mulai merokok pada usia remaja atau peri-menarche. Risiko relatif kanker payudara yang terkait dengan merokok lebih besar untuk wanita dengan riwayat keluarga penyakit ini.

     5. Tidak aktif dan tidak berolahraga

Aktivitas fisik secara teratur mengurangi risiko kanker payudara, terutama pada wanita pascamenopause. Alasan pasti mengapa aktivitas fisik mengurangi risiko kanker payudara karena efeknya pada berat badan, peradangan, dan kadar hormon.

The American Cancer Society merekomendasikan agar orang dewasa melakukan 150-300 menit aktivitas intensitas sedang atau 75-150 menit aktivitas intensitas kuat (atau kombinasi keduanya) per minggu. Batas atas 300 menit atau lebih sangat ideal.

    6. Tidak memiliki anak dan tidak menyusui

Wanita yang belum memiliki anak atau yang memiliki anak pertama setelah usia 30 tahun memiliki risiko kanker payudara. Namun, efek kehamilan pada risiko kanker payudara sangat kompleks. Misalnya, risiko kanker payudara lebih tinggi selama sekitar dekade pertama setelah memiliki anak. Risiko kemudian menjadi lebih rendah dari waktu ke waktu.

Tidak menyusui juga berisiko mengalami kanker payudara. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa menyusui dapat sedikit menurunkan risiko kanker payudara.  

     7. Radiasi

Prosedur medis tertentu yang menggunakan radiasi, seperti x-ray dan CT scan, dapat sedikit meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Jika Anda menerima terapi radiasi di dada, Anda seharusnya menerima surat dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan yang meminta Anda untuk berbicara dengan spesialis tentang peningkatan risiko kanker payudara.

Jika saat ini Anda membutuhkan terapi radiasi untuk limfoma Hodgkin, Anda harus mendiskusikan risiko kanker payudara Anda dengan spesialis sebelum memulai perawatan.

     8. Tidak melakukan pemeriksaan payudara secara rutin

Kebiasaan lain yang harus dihindari yang berkontribusi terhadap kanker payudara adalah ketidakpedulian terhadap tanda dan gejala dari kanker payudara. Cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini adalah pemeriksaan payudara sendiri secara teratur. Jika Anda merasakan sesuatu yang tidak biasa dan ganjil dari payudara Anda, sebaiknya anda segera memeriksakannya ke dokter. 

Bila Anda berusia 50 tahun, saatnya untuk melakukan pemeriksaan payudara rutin dengan mammogram setiap dua tahun. Terutama bagi mereka yang memiliki beberapa faktor risiko mengalami kanker payudara.

Referensi:

Reservation Form

Send us a message via Whatsapp or fill the reservation form below. Our team will respond to you during business hours.