Bahan Makanan Pemicu Kanker

Kanker adalah penyakit yang tidak dapat disangkal bahwa menjadi salah satu penyakit yang paling mengerikan, tapi yang sering kita abaikan adalah penyebab utama kanker yang dapat bergantung pada kehidupan kita sehari-hari. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker adalah penyebab kematian kedua di seluruh dunia, dan menurut statistik di situs web WHO, sekitar 9,6 juta orang meninggal karena kanker pada tahun 2018. 

Menurut para ahli, penyebab utama munculnya kanker adalah gaya hidup dan pola makan kita sehari-hari. Dari makanan kemasan hingga produk makanan yang dipalsukan, semuanya bergabung untuk membuat tubuh Anda tidak seimbang dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.  

Nah, di sini kita akan membahas apa saja bahan makanan pemicu kanker yang harus Anda hindari. Yuk, disimak!

  1. Alkohol

Saat Anda mengonsumsi alkohol, hati Anda memecahnya menjadi asetaldehida yang merupakan senyawa penyebab kanker. Sebuah penelitian tahun 2017 menemukan bahwa asetaldehida meningkatkan kerusakan DNA dan stres oksidatif. Ini juga mengganggu fungsi kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk menyerang sel-sel prakanker dan kanker.

Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa pada wanita, alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh dan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara reseptor estrogen positif.

      2. Olahan Susu

Ada beberapa bukti bahwa susu dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Produk olahan susu meliputi produk seperti susu, keju, dan yogurt. Sebuah penelitian tahun 2014 menemukan bahwa mengonsumsi susu meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1). Hal ini terkait dengan peningkatan risiko kanker prostat. IGF-1 dapat meningkatkan proliferasi atau produksi sel kanker prostat.

      3. Amina heterosiklik (HCA)

Bahan kimia yang disebut HCAa adalah mutagen daging dan telah dikaitkan dengan kanker, jadi sebaiknya pikirkan kembali sebelum Anda mengkonsumsi daging merah. HCAs sering terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi karena kreatinin bereaksi dan mengubah DNA. Untuk mengurangi risiko kanker, NCI (National Cancer Institute) merekomendasikan untuk mengonsumsi daging yang benar-benar matang.

      4. Hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH)

Seperti HCA, PAH umumnya ditemukan dalam daging merah. Namun menurut National Cancer Institute, PAH sebenarnya ditemukan dalam asap dari daging yang dimasak. Saat lemak menetes ke panggangan, PAH dalam asap menempel pada daging. Untuk alasan ini, PAH juga ditemukan dalam makanan non-daging asap seperti unggas dan ikan. Cara terbaik untuk menghindari PAH adalah dengan menghindari memasak daging di atas api terbuka. Jika ya, batasi waktu Anda memanggang.

      5. Aflatoksin

Aflatoksin dapat menyelinap dalam kacang-kacangan dan biji-bijian melalui spesies jamur, seperti Aspergillus flavus dan A. parasiticus. WHO melaporkan bahwa aflatoksin adalah karsinogen yang telah diketahui menyebabkan kanker hati. Menurut FDA, bahan kimia tersebut juga memengaruhi hewan, sehingga dapat ditransfer ke produk hewani seperti susu, daging, dan telur. Cara terbaik untuk menghindari aflatoksin adalah secara proaktif memeriksa tanggal kadaluarsa dan membeli bahan-bahan lokal jika Anda bisa.

      6. Couramin

Anda harus tahu bahwa jenis kayu manis tertentu mengandung senyawa beracun yang disebut Couramin. Healthline melaporkan bahwa Couramin dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi secara teratur.

      7. Gula dan karbohidrat olahan

Makanan manis dan karbohidrat olahan secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko kanker. Contoh makanan tersebut adalah:

  • minuman manis
  • produk roti
  • pasta putih
  • roti putih
  • nasi putih
  • sereal manis

Makan dalam jumlah besar makanan yang tinggi gula dan pati meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas. Kedua kondisi tersebut meningkatkan peradangan dan stres oksidatif, menurut sebuah studi tahun 2020. Jenis kanker dapat meningkat.

Sebuah penelitian tahun 2019 menemukan bahwa diabetes tipe 2 meningkatkan risiko kanker ovarium, payudara, dan endometrium. Asupan gula dan karbohidrat olahan yang tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah, yang menurut sebuah studi tahun 2017 mungkin merupakan faktor risiko kanker usus besar. Untuk membatasi efek kesehatan dari karbohidrat olahan, cobalah mengganti makanan ini dengan alternatif yang lebih sehat seperti:

  • Roti gandum utuh
  • pasta gandum utuh
  • beras merah
  • gandum

      8. Gorengan

Ketika makanan bertepung dimasak pada suhu tinggi, senyawa yang disebut akrilamida terbentuk. Hal ini dapat terjadi dengan memanggang, memanggang, memanggang dan memanggang. Makanan bertepung yang digoreng sangat tinggi akrilamida. Ini termasuk produk seperti kentang goreng dan keripik kentang.

Sebuah tinjauan 2018 menemukan bahwa akrilamida menyebabkan kanker pada tikus. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) menganggapnya “mungkin karsinogenik bagi manusia”. Akrilamida merusak DNA dan menginduksi apoptosis atau kematian sel, menurut sebuah studi tahun 2020.

Makan banyak makanan yang digoreng juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Kondisi ini meningkatkan stres oksidatif dan peradangan, yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko kanker.

Bahan-bahan makanan di atas dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Hal ini karena makanan tersebut mungkin mengandung karsinogen, atau senyawa yang menyebabkan kanker.

Untuk mengurangi risiko kanker Anda, batasi asupan makanan ini dan fokuslah untuk membuat pilihan gaya hidup sehat, termasuk makan lebih banyak makanan yang dapat menurunkan risiko kanker, berolahraga secara teratur, dan mengurangi stres.

Referensi:

Reservation Form

Send us a message via Whatsapp or fill the reservation form below. Our team will respond to you during business hours.