Seputar Kanker Serviks yang Perlu Anda Tahu

Kanker serviks merupakan kanker yang tumbuh dan berkembang di serviks atau leher rahim. Di Indonesia, kanker ini menempati peringkat kedua setelah kanker payudara yang paling banyak terjadi pada wanita. Yuk, kenali lebih jauh seputar kanker serviks!

Penyebab Kanker Serviks

Sebagian besar penyebab kanker serviks terjadi dari virus HPV (human papillomavirus) yang menginfeksi leher rahim. Virus bisa menular melalui: 

  • Hubungan seksual yang berisiko, seperti bergonta-ganti pasangan seksual
  • Berhubungan seksual di usia dini, di bawah 17 tahun
  • Daya tahan tubuh yang lemah oleh penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS
  • Menderita infeksi menular seksual, seperti gonore, sifilis, dan klamidia 

Nggak semua tipe virus HPV bisa menyebabkan kanker serviks kok. Infeksi ini pun juga bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, pada sebagian wanita, infeksi HPV justru memicu pertumbuhan sel-sel menjadi abnormal di mulut rahim atau pra-kanker (displasia serviks). Perubahan sel ini dapat bersifat ganas dan menjadi kanker bila tidak ditangani dengan segera.

Selain infeksi HPV, faktor lain yang bisa meningkatkan risiko kanker serviks yaitu:

  • Merokok
  • Konsumsi obat pencegah keguguran atau dietilstilbestrol di masa kehamilan
  • Riwayat kanker vagina, kanker vulva, kanker ginjal, atau kanker kandung kemih

Gejala Kanker Serviks

Umumnya, kanker serviks baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Keluhan yang dirasakan antara lain:

  • Pendarahan vagina di luar masa menstruasi, setelah berhubungan seksual, atau setelah menopause
  • Keputihan yang berbau tidak sedap dan bercampur darah
  • Nyeri panggul
  • Nyeri saat berhubungan seksual

Selain itu, kanker serviks juga bisa menimbulkan gejala sulit buang air kecil, kaki bengkak, kelelahan, tidak nafsu makan, hingga penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas.

Pencegahan Kanker Serviks

Kanker serviks bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin HPV. Di Indonesia, vaksin HPV sudah menjadi salah satu program vaksinasi yang diwajibkan. Vaksinasi ini tidak hanya untuk perempuan saja kok, tetapi juga laki-laki tentunya dengan jenis vaksin HPV yang berbeda.

Selain menjalani vaksinasi, risiko kanker serviks juga bisa dikurangi dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Berhubungan seksual dengan aman, yaitu pakai kondom dan tidak berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan
  • Lakukan pap smear setidaknya 3 kali dalam satu tahun untuk memeriksa kondisi serviks 
  • Tidak merokok

Pengobatan Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks tergantung pada tingkat stadium kanker dan kondisi kesehatan pasien. Berikut ini adalah penjelasannya:

  • Prosedur bedah
  • Pengangkatan jaringan tumor saja. Biasanya merupakan pilihan pengobatan kalau kanker serviks masih stadium awal serta ukurannya kecil dan lokasi kanker tidak dalam.
  • Trakelektomi radikal, yaitu prosedur mengangkat serviks dan jaringan di sekitarnya. Namun, rahim tidak ikut diangkat, jadi pasien tetap berpeluang untuk hamil
  • Histerektomi, yaitu pengangkatan seluruh bagian rahim
  • Pelvic exenteration, yaitu prosedur yang dilakukan ketika kanker serviks kambuh kembali setelah sempat sembuh
  • Radioterapi
    Pengobatan kanker dengan menggunakan sinar-X untuk membunuh sel kanker
  • Kemoterapi
    Pemberian obat antikanker untuk membunuh sel kanker dan meredakan gejala yang dialami
  • Terapi target
    Pemberian obat kemoterapi yang secara spesifik menghambat pertumbuhan sel kanker, tanpa memberikan efek samping pada sel-sel yang sehat

Itulah informasi tentang kanker serviks yang perlu Anda tahu. Dengan menjalani pengobatan yang tepat, peluang dan kualitas hidup bisa semakin baik.

Kalau saat ini Anda, keluarga, atau kerabat sedang berjuang melawan kanker, ikuti konsultasi dengan dokter onkologi dari LYFLINE yuk! Konsultasi ini gratis dan Anda bisa jadwalkan waktu konsultasi Anda sendiri. Daftarkan diri Anda segera di Whatsapp.

 

Referensi:

Reservation Form

Send us a message via Whatsapp or fill the reservation form below. Our team will respond to you during business hours.