Deteksi Dini Kanker Payudara

Kanker payudara (pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali pada payudara) merupakan jenis kanker paling umum di Indonesia. Deteksi dini merupakan kunci dalam pengobatan kanker payudara. 

Deteksi dini kanker payudara sangat penting untuk  dilakukan karena ketika kanker masih pada tahap paling awal maka akan lebih mudah untuk diberikan pengobatan dan tindakan.   

Tanda dan Gejala 

Setiap orang harus mewaspadai tanda dan kanker payudara dan segera menemui dokter bila menemukan ada kelainan yang terdeteksi. Kebanyakan orang dengan tanda dan gejala kanker payudara hanya akan melihat satu atau dua gejala saja pada awalnya, dan dengan adanya tanda dan gejala ini bukan berarti secara otomatis berarti kanker payudara.

Pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan dapat membantu mengidentifikasi perubahan pada payudara. Bila anda Anda melihat dan merasakan adanya kelainan, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter.

  1. Perubahan dan rasa nyeri pada payudara atau puting 
    • Nyeri puting, terdapat benjolan atau bengkak di atau dekat payudara atau area ketiak
    • Perubahan tekstur kulit atau pori-pori membesar pada kulit di bagian dada (ada yang menggambarkannya mirip dengan tekstur kulit jeruk)
    • Benjolan payudara (semua benjolan harus diperiksa oleh dokter, tetapi tidak semua benjolan bersifat kanker)
  2. Perubahan penampilan payudara dan puting
    • Perubahan ukuran atau bentuk payudara yang tidak dapat dijelaskan
    • Adanya lesung di seluruh dada
    • Pembengkakan payudara yang tidak dapat dijelaskan, terutama jika hanya di satu sisi
    • Kontraksi dada yang tidak dapat dijelaskan, terutama jika hanya di satu sisi
    • Asimetri baru-baru ini (tidak rata) dari payudara. Biasanya adalah hal umum bagi wanita jika memiliki satu payudara sedikit lebih besar dari yang lain, tetapi jika asimetri terjadi baru-baru ini, harus segera diperiksa.
    • Puting susu sedikit ke dalam atau terbalik
    • Kulit bersisik, merah, bengkak, atau berlesung, seperti kulit jeruk di payudara.
  3. Nipple Discharge
    • Penting untuk diketahui bahwa jika muncul cairan seperti susu saat seorang wanita tidak menyusui harus segera diperiksa oleh dokter, meskipun tidak terkait dengan kanker payudara.
    • Beritahu dokter tentang keluarnya cairan dari puting, apakah bening, berdarah atau seperti susu. Kotoran yang paling mengkhawatirkan adalah cairan berdarah atau cairan jernih.

Skrining dan Diagnosis Kanker Payudara

Skrining kanker payudara yaitu proses memeriksa payudara untuk tanda-tanda kanker sebelum gejala muncul. Dokter yang melakukan skrining memiliki sejumlah alat dan metode. Bila dokter menemukan area yang menjadi perhatian dalam tes skrining awal, maka akan dilakukan tes lainnya untuk mengklarifikasi hasilnya. Skrining dapat mencakup beberapa tes untuk memeriksa jaringan payudara. Tes tersebut meliputi:

  1. Mamografi

Mammogram adalah pemindaian yang menggunakan x-ray dosis rendah untuk mengambil gambar payudara Anda. Tes ini adalah salah satu tes terbaik yang dilakukan oleh dokter untuk mendeteksi tanda-tanda awal kanker payudara.

Pasien berdiri di depan mesin rontgen khusus yang menggunakan dua pelat untuk meratakan jaringan payudara. Ini memungkinkan mesin untuk membuat gambar dada tetap konsisten. Proses ini diulang untuk dimensi lain dari payudara dan diulang untuk payudara lainnya.

Mammogram dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada fisik. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat bahwa pemindaian dengan mammogram tidak nyaman bagi kebanyakan orang. Beberapa orang menganggapnya menyakitkan. Namun, tes hanya berlangsung sesaat, jadi setelah tes selesai, ketidaknyamanan dan rasa sakit akan hilang.

      2. USG

Ultrasonografi menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar bagian dalam payudara. Seorang teknisi mengoleskan gel ke kulit payudara Anda dan menggerakkan alat transducer di atas kulit Anda. Perangkat ini memancarkan gelombang suara yang dipantulkan dari jaringan dan diambil oleh komputer.

Pemindaian ultrasound seharusnya tidak menyakitkan. Namun, beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman di sepanjang jalan.

     3. MRI

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan MRI. MRI payudara menggunakan frekuensi radio dan magnet untuk membuat gambar jaringan payudara yang sangat detail.

Sebelum tes, dokter mungkin menyuntikkan suatu zat ke lengan Anda. Ini membantu mesin membuat gambar yang lebih detail.

Dalam pemindaian MRI itu sendiri, pasien akan berbaring di atas meja datar dan dimasukkan ke dalam mesin MRI, yang merupakan tabung panjang. Tes ini tidak menyakitkan. 

     4. Biopsi 

Jika area yang mencurigakan muncul selama pemeriksaan, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan biopsi. Selama biopsi, dokter mengeluarkan sejumlah kecil jaringan dari area yang mencurigakan dan memeriksanya di laboratorium.

Biopsi adalah bagian lain dari skrining kanker dan tidak secara otomatis berarti ada kanker. Faktanya, sebagian besar biopsi tidak mendeteksi kanker. Jika area tersebut ternyata menjadi kanker, biopsi dini dapat membantu mendiagnosis kanker sedini mungkin. 

     5. Pemeriksaan Lainnya

Dalam beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan pengujian lain. Ada banyak opsi pengujian untuk memeriksa kanker payudara, termasuk:

  • tomosintesis payudara
  • contrast-enhanced mammography 
  • molecular breast imaging
  • electrical impedance imaging
  • mamografi emisi positron

Referensi:

Reservation Form

Send us a message via Whatsapp or fill the reservation form below. Our team will respond to you during business hours.