Transplantasi hati atau liver adalah prosedur bedah untuk mengganti organ hati yang tidak bisa berfungsi normal (gagal hati) dengan hati yang sehat. Umumnya, prosedur ini dilakukan bila metode pengobatan lain sudah tidak lagi efektif untuk mengatasi kerusakan hati.
Perlu Anda ketahui, hati memiliki fungsi yang penting bagi tubuh, seperti memproduksi protein dan cairan empedu serta membuang racun dari dalam tubuh. Selain itu, organ ini juga berperan dalam memecah nutrisi dari makanan menjadi energi serta menyimpan vitamin dan mineral.
Namun, efek samping obat-obatan, paparan bahan kimia yang berlebihan, kecanduan alkohol, dan penyalahgunaan NAPZA bisa membuat organ hati rusak dan tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
Selain itu, gagal hati juga bisa disebabkan oleh riwayat gangguan kesehatan jangka panjang, seperti:
- Sirosis (penyebab gagal hati yang paling umum)
- Hepatitis B dan C
- Penyakit Wilson
- Hemokromatosis
- Sindrom Budd-Chiari
- Kanker hati
- Fibrosis kistik
- Penumpukan cairan empedu di hati
- Penumpukan lemak di hati atau nonalcoholic fatty liver disease
Prosedur Transplantasi Hati
Ada tiga tahapan dalam prosedur transplantasi hati. Berikut ini adalah penjelasannya:
Sebelum prosedur
Sebelum menjalani transplantasi hati, dokter akan melakukan evaluasi dengan cara tanya jawab kepada pasien mengenai riwayat penyakit yang pernah diderita, obat-obatan yang dikonsumsi, serta riwayat alergi terhadap obat.
Dokter juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik, tes darah dan urin, CT scan, hingga pemeriksaan psikologi guna memastikan kesiapan fisik dan mental pasien.
Dalam prosedur transplantasi hati, pasien perlu menemukan donor yang benar-benar sesuai. Hal ini bukanlah perkara mudah, bisa memakan waktu berhari-hari hingga berbulan-bulan.
Ada dua pilihan untuk mendapatkan donor hati, yaitu dari orang yang baru meninggal dengan kondisi hati yang masih baik atau orang yang masih hidup dengan kesehatan yang prima.
Sembari menunggu untuk mendapatkan donor hati, dokter akan menganjurkan pasien untuk menjalani beberapa hal berikut ini:
- Menjalani diet yang telah disesuaikan dengan kondisi kesehatan
- Melakukan pemeriksaan gigi secara rutin
- Tidak merokok
- Mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter
- Berkonsultasi dengan dokter secara rutin
Selama prosedur
Setelah donor hati telah diperoleh, prosedur transplantasi hati dapat dimulai. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
- Operasi dimulai dengan pemberian anestesi umum (bius total), sehingga pasien akan tertidur selama proses transplantasi berlangsung.
- Dokter akan membuat sayatan di bagian perut, kemudian mengangkat organ hati yang rusak.
- Dokter akan menempatkan organ hati yang baru pada tubuh pasien.
- Usai ditempatkan dalam tubuh, dokter akan menyambungkan pembuluh darah agar organ hati baru mendapatkan pasokan darah dan bisa berfungsi dengan baik. Dokter juga akan menyambungkan saluran empedu ke organ hati baru.
- Setelah organ hati terpasang dengan sempurna, dokter akan menutup sayatan dengan jahitan.
Biasanya, transplantasi hati memakan waktu kurang lebih selama 12 jam. Setelah selesai operasi, pasien akan di bawa ke ruang perawatan untuk menjalani proses pemulihan.
Setelah prosedur
Pasien biasanya akan melakukan perawatan pascaoperasi di rumah sakit selama 5-10 hari. Selama masa pemulihan ini, dokter akan memastikan bahwa hati berfungsi dengan baik dan mewaspadai apakah ada tanda-tanda komplikasi, seperti infeksi, penolakan organ, atau kebocoran dan penyusutan saluran empedu.
Pasien akan diminta untuk rutin minum obat guna menekan sistem kekebalan tubuh agar tidak menyerang organ hati donor dan obat-obatan lain yang mungkin diperlukan untuk membantu mengurangi risiko komplikasi setelah transplantasi.
Transplantasi hati bisa dilakukan di rumah sakit Indonesia maupun beberapa negara lain, seperti India, Jepang, Turki, Australia, Inggris, Jerman, Spanyol, dan Selandia Baru. Dari banyaknya negara yang melayani prosedur ini, Turki menjadi salah satu tujuan medis yang banyak diminati oleh pasien untuk melakukan transplantasi organ, khususnya organ hati dengan tingkat keberhasilan mencapai 95%.
Apabila Anda berencana untuk melakukan transplantasi hati, baik domestik atau luar negeri, Anda bisa menggunakan layanan yang disediakan oleh LYFLINE. LYFLINE dapat membantu Anda menemukan dokter, fasilitas kesehatan, dan rumah sakit yang paling cocok untuk perjalanan medis Anda.
Tak hanya sampai di situ, pendaftaran rumah sakit, jadwal konsultasi, perencanaan biaya, serta keperluan selama perjalanan Anda juga akan dibantu oleh tim LYFLINE. Dengan LYFLINE, perjalanan medis Anda akan jauh lebih mudah.
Referensi:
- Trotter, J. F. (2017). Liver Transplantation Around The World. Current Opinion in Organ Transplantation. 22(2), pp. 123-127. https://aasldpubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/lt.24508
- Akarsu, M. (2018). Liver Transplantation in Turkey: The Importance of Experience. The Turkish Journal of Gastroenterology. 29(6), pp. 629. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6284681/
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (2017). The Liver Transplant Process. https://www.niddk.nih.gov/health-information/liver-disease/liver-transplant/preparing-transplant
- Mayo Clinic (2022). Tests & Procedures. Liver Transplant. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/liver-transplant/about/pac-20384842
- National Health Service U.K. (2021). Liver Transplant. https://www.nhs.uk/conditions/liver-transplant/waiting-list/
- WebMD (2021). What Is Liver Failure? https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-liver-failure#091e9c5e80007828-1-3
- My Health Turkey. Liver Transplant. https://medigence.com/hospitals/transplants/liver-transplant/turkey