Cacar Monyet: Apa Itu, Bagaimana Gejalanya, dan Haruskah Khawatir?

Cacar monyet atau monkeypox (Mpox) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang termasuk ke dalam kelompok orthopoxvirus. Di Indonesia, kasus cacar monyet terkonfirmasi pada 2022 dengan riwayat baru kembali dari perjalanan luar negeri. Meski namanya terdengar menyeramkan, penting untuk memahami lebih lanjut tentang penyakit ini agar tidak menimbulkan kepanikan berlebihan.

Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet biasanya muncul 3–21 hari setelah seseorang terpapar virus. Beberapa gejala umum cacar monyet meliputi:

  • Ruam pada mulut, wajah, tangan, kaki, area genital, atau anus
  • Sariawan di mulut
  • Nyeri di dalam dan sekitar anus

Selain gejala khas di atas, cacar monyet juga dapat disertai dengan keluhan berikut ini:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan punggung
  • Kelelahan
  • Menggigil
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Ruam atau lesi kulit yang biasanya muncul 1–5 hari setelah demam, mulai dari wajah lalu menyebar ke bagian tubuh lain. Ruam ini berubah dari bintik merah kecil menjadi lepuh yang berisi cairan, kemudian mengering dan membentuk keropeng

Cara Penyebaran Virus Cacar Monyet

Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan cacar. Penularannya bisa terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau percikan liur, misalnya saat berbicara, batuk, atau bersin, dengan penderita. Risiko lebih tinggi jika kontak dilakukan dalam waktu lama atau sangat dekat, misalnya dalam satu rumah. Selain itu, berciuman atau berhubungan intim juga bisa menularkan virus penyebab cacar monyet. 

Kontak tidak langsung seperti menyentuh benda yang terkontaminasi virus, misalnya pakaian atau peralatan makan, serta gigitan atau kontak dengan darah, cairan tubuh, atau daging hewan yang terinfeksi juga bisa menyebabkan cacar monyet. Hewan yang dapat menularkan cacar monyet adalah hewan pengerat, seperti tikus, monyet, atau tupai.

Pengobatan Cacar Monyet

Hingga saat ini pun belum ada obat khusus untuk mengatasi virus penyebab cacar monyet. Namun, cacar monyet biasanya akan sembuh dalam waktu 2–4 minggu dengan perawatan yang tepat. Penanganan yang diberikan untuk cacar monyet adalah perawatan rumahan dan obat-obatan untuk mempercepat penyembuhan gejala. 

Berikut ini adalah perawatan dan obat-obatan yang dapat diberikan kepada penderita cacar monyet:

  • Istirahat yang cukup untuk membantu tubuh melawan virus.
  • Minum banyak air putih agar tubuh tetap terhidrasi.
  • Perawatan luka untuk lesi kulit agar tidak terinfeksi.
  • Konsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen, untuk menurunkan demam serta meredakan sakit kepala dan nyeri sendi.
  • Gunakan obat gatal yang mengandung kalamin untuk mengurangi rasa gatal.
  • Konsumsi obat antivirus, seperti tecovirimat, cidofovir, atau brincidofovir, untuk menekan perkembangbiakan virus sehingga mencegah infeksi menjadi makin parah. Obat ini biasanya diresepkan untuk kasus berat atau komplikasi, tidak untuk semua pasien cacar monyet.
  • Konsumsi obat antibiotik bila mengalami infeksi kulit akibat ruam.

Selain itu, penderita cacar monyet perlu dirawat di ruang khusus, bisa di rumah atau rumah sakit, untuk mencegah penyebaran penyakit.

Pengobatan cacar monyet penting dilakukan, terlebih bagi orang dengan daya tahan tubuh lemah. Pasalnya, kelompok ini lebih rentan mengalami komplikasi berat, seperti sepsis, kerusakan mata, mioperikarditis, ensefalitis, radang paru-paru, dan gangguan pernapasan, jika cacar monyet tidak ditangani dengan baik.

Pencegahan Cacar Monyet

Cara mencegah cacar monyet yang paling utama adalah menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau menunjukkan gejala cacar monyet. Mendapatkan vaksin cacar monyet juga diperlukan apabila Anda berisiko tinggi terkena penyakit ini.

Selain itu, beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan yaitu:]

  • Gunakan masker dan cuci tangan secara rutin, terutama setelah bepergian keluar rumah.
  • Hindari kontak dengan hewan liar yang bisa membawa virus.
  • Desinfeksi benda yang sering disentuh untuk mencegah penyebaran virus.
  • Memasak makanan berbahan daging sampai matang.
  • Lakukan seks aman, seperti tidak bergonta-ganti pasangan seksual.

Haruskah Khawatir?

Meski cacar monyet terdengar mengkhawatirkan, sebagian besar kasus dapat sembuh sendiri tanpa komplikasi serius. Tingkat penularannya juga lebih rendah dibandingkan penyakit lain seperti COVID-19. Namun, tetap waspada dan lakukan langkah pencegahan jika ada kasus di sekitar Anda.

Jadi, jangan panik berlebihan, tetapi tetap waspada dan pastikan mendapatkan informasi yang akurat. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Untuk mendapatkan informasi yang akurat langsung dari ahlinya, Anda dapat menghubungi LYFLINE melalui Whatsapp. LYFLINE menyediakan akses untuk berkonsultasi dengan dokter, baik di dalam maupun luar negeri, serta memudahkan Anda melakukan booking dokter dengan cepat dan mudah.

References:

Shamim, M. A., et al. (2023). Pharmacological treatment and vaccines in monkeypox virus: a narrative review and bibliometric analysis. Frontiers in Pharmacology, 14, 1149909. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10196034/ 

Cleveland Clinic (2024). Mpox. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22371-monkeypox#symptoms-and-causes

Health Direct (2024). Mpox (Monkeypox). https://www.healthdirect.gov.au/monkeypox

City of Chicago. Mpox Symptoms & Treatment. https://www.chicago.gov/city/en/depts/cdph/provdrs/infectious_disease/supp_info/mpox-home/mpox-testing-treatment.html

World Health Organization (2022). Public advice on recovering from mpox (monkeypox) at home. https://www.who.int/news-room/public-advice/recovering-from-monkeypox-at-home 

Reservation Form

Send us a message via Whatsapp or fill the reservation form below. Our team will respond to you during business hours.